Balik Merindu

Balik Merindu karena sudah tua dan hati mulai tak terarah. Mencari kebenaran dan upaya untuk tumbuh dalam kebaikan. Daya usaha dijadikan petaka bahkan dekat dengan maksiat dan tipu daya. Merongrong karena sakit, dan terpedaya karena muslihat. Sihir-sihir manusia sungguh luar biasa mampu mengunggah hati kembali. Dan sekarang malah coba menetap dan menata hati.

Sudah berkali ku bilang pada diri juga, bahwa balik Merindu tak akan menyegarkanmu dari kehidupan. Cukup kau buang saja keliatan air kotor, dan cari yang baru. Seperti itu saja kau akan bahagia. Kenapa harus kembali dan balik merindu. Sungguh sia-sia kata hatimu.

Logika siapa yang tak mampu melihat kenyataan yang salah pada diri seseorang yang rindu akan kasih sayang. Jangan jauh, kita nyata karena mampu untuk memberikan kebersamaan yang sama. Meletakan hati pada tujuan sungguh harus kau tumpukan dibanding balik merindu.

Kau mesti tumbuh, dengan kapasitas yang mampu merubah dunia dan orang lain. Kau tak boleh lagi diremehkan atau di cemookan orang yang tak bersalah.

Bawalah dirimu pada kemajuan, cintai dirimu seperti kamu ingin memberikan manfaat pada orang lain disekitarmu. Tuhan akan lihat perjuanganmu. Hidup dengan caramu, dan akan menjadi lebih baik. Biarkan dulu, hatimu balik merindu.
Sampai engkau tahu, dan rindumu yang akan membawamu pulang.

Tumbuhlah, berjuanglah, dan balik merindu

Komentar