Prespektif

Cowok kok lemah gemulai, banci!
Bikin malu aja, gak bisa ngapa-ngapain!
Kamu tuh gak bisa dibanggakan jadi anak
Jangan menghayal yang tidak tidak, kerja ditempat yang bagus!
Hemat, jangan habiskan duit!
Kamu mau jadi apa?
Terserah kamu!

Ini gambaran prespektif yang menilai diriku. Dari tulisan memang menggambarkan prespektif negatif. Tapi apa harus ditanggapi negatif?

Aku memilih untuk menolak prespektif yang menghancurkan sikap positif dan tujuan hidupku. Kedengarannya sih gampang ya? Tapi pasti kamu juga pernah rasain kan? Aku yakin, kalau kita terjebak dalam dimensi prespektif tersebut maka lubang hitam akan menyeret kita dalam keterpurukan. Dan tentu itu sangat bahaya.

Berkali dibenci dan membenci itu sakit. Masalahnya karena persepektif yang tak sampai. Klasik sih masalahnya. Tapi gara gara prespektif ini, dua negara bisa saja berperang karena saling mengadu ideologinya. Bisa saja dua orang adu bacot, karena tidak selaras, dan bisa saja, pembunuhan atau bunuh diri jadi tren gaya hidup. Karena diri sendiri, baik hati dan logika itu mampu selaras karena prespektif. Dan kita tau, Korea dan Jepang memiliki tingkat angka kematian bunuh diri yang tinggi. Serem..

Tapi kalau prespektif negatif itu Ndak baik, dan semua harus positif, apakah itu baik? Hehe hal tersebut malah Ndak baik juga. Adanya kutub positif dan negatif itu melahirkan keseimbangan. Menyalahkan dominasi kutub negatif terhadap positif atau sebaliknya tidak apa. Karena dasarnya kedua kutub itu berusaha untuk menyeimbangkan. Dan kita haruslah begitu dalam memandang sebuah prespektif.

Boleh jadi, hal yang kamu rasakan saat ini, pahit. Terimalah, jangan melawan. Dan biarkan hati kalian untuk berpikir positif dan otak kalian bekerja negatif agar kritis.
Sehingga mampu menghasilkan pribadi yang seimbang.

Dampak prespektif, bisa saja menjadi penyemangat dan daya juang. Bisa saja menjatuhkan. Dan lagi, kamu tidak bisa menolaknya, karena hidupmu berada pada lingkungan masyarakat. Pasti akan ada penilaian baik dan buruk.

Selalu terimalah saran tersebut, olahlah menjadi solusi untuk dirimu, dan ciptakan pribadi yang semakin baik. Ingatlah bahwa prespektif itu akan naik, dengan meningkatnya kualitas dirimu. Jadi jangan kau lepas dan lupa siapa dirimu.

Prespektif ku saat ini positif. Kamu?

Komentar